Dua cawan terbuka ketika kartu dilempar. Dua kali.
“Jangan lakukan apapun, jangan ambil keputusan sama sekali,” kata sang cenayang.

“Dua adalah diam. Jangan bertindak, apalagi memutuskan kehendak, karena dua adalah keseimbangan.”

“Tetap tinggal dan jangan tumpahkan cawan. Duka lara suka cita semua ada di sana. Sekali tertuang tak akan berulang. Biarlah mengendap sebelum kakimu menderap.”

“Cukup itu untuk satu tanyamu,” tutup sang cenanyang.

Lalu dia menghilang.

 

IMG-20160104-WA0006

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s