Apa yang kau kira akan muncul ketika duniamu hilang dan kegelapan menyelimuti latar belakang?
Aku pernah memunculkan sosok-sosok yang pernah kulihat di film-film setan hantu jaman dulu. Bayi berkepala kakek-kakek, wanita bertaring rambut berurai, monster abstrak berkuku panjang, atau campuran wujud manusia-binatang tak alang kepalang.
Ternyata mereka tidak semenyeramkan itu dibanding yang akhir-akhir ini kuketahui. Ada yang lebih membuat gelisah tak nyaman, bahkan di saat dunia gamblang benderang.

Aku pernah berhadapan dengannya beberapa waktu lalu, hampir kalah, namun berhasil kutampik. Terima kasih pada ilmu jiwa kanuragan yang sempat kugali saat nyantrik di sebuah padepokan sekian waktu lalu.
Wujud wadag makhluk-makhluk astral mungkin bisa digambarkan, meskipun tak nalar rupa bentuknya. Ritual dan rapal mantra bisa jadi melumpuhkan mereka, atau setidaknya memulangkan mereka ke alamnya, menunda kembali lagi atau mencegah mereka menemukan celah lain memasuki terestrial. Tapi yang ini, sama sekali maya.
Setiap yang menemui bisa menceritakan versi berbeda, dan semua benar.
Setiap yang merasa bisa memunculkan respon lain, dan semua sahih.
Setiap yang mengalami bisa mengusirnya bineka cara, dan semua bekerja.
Ia datang pergi mengikuti nurani dan sempena hati, tak peduli gelap terang, riuh lengang. Kemunculannya bisa sangat menakutkan dan membuatmu mendadak hilang warna, kosong tanpa daya, rapuh tak tersentuh.
Kau bisa sendiri dan hidup penuh, tapi saat ia menghantuimu, kesendirian akan menyiksa menyedihkan.
Kau bisa larut bersama keramaian, tapi saat ia menggelayutimu, keriaan akan percuma sia-sia.
Banyak yang berusaha menghindarinya, namun tak sedikit yang merengkuhnya. Banyak yang tumbang bersamanya, tak jarang pula yang bangkit melawannya. Olah rasa olah batin, perkuat kuda-kuda menghadapi terjangan yang kapan saja. Serangannya bisa menyeruak tanpa pertanda, dan menghempaskan secara tiba-tiba. Jika lengah, kekalutan akan menguasai dan melenakanmu dalam isak dan hampa tak berujung.
Selami atma, dalami sukma.
Kenali jiwa, pendamping setia penampik peri.
Kesadaran adalah amunisi terbaik melawan angkara niskala…
Kesepian.